HENTIKAN PERANG, BUBARKAN NATO, BENTUK PBB BARU!

Tulisan ini adalah tanggapan saya setelah melihat video wawancara duta besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva (https://youtu.be/a57RWK3jMXc). Tulisan ini tentu masih terkait dengan tulisan saya tentang Rusia sebelumnya (Surat Terbuka Untuk Mr. Putin).

 


TUJUAN MULIA?

Dari penuturan yang disampaikan ibu dubes Lyudmila (dalam video), terkesan betapa “mulia” tujuan Rusia menginvasi Ukraina, yang diberi label “Operasi Militer Khusus”. Terus terang saya salut dengan tujuan “mulia” tersebut, walaupun kata “mulia” di sini saya apit dengan tanda kutip, karena saya tidak tahu yang aslinya.

Berita tentang perang Rusia-Ukraina saya dapatkan terutama dari kanal berita di YouTube saja, dan mungkin berita itu tidak imbang. Mungkin saja banyak sisi lain yang tidak diberitakan sehingga kita tidak tahu yang sebenarnya.

Namun demikian, saya tetap tidak setuju apabila sebuah negara menyerang negara lain, apalagi memasuki wilayahnya dengan pasukan militer lalu membombardir setiap sudut kota sehingga hancur berantakan. Bagaimanapun, rakyat Ukraina menjadi korban. Mereka harus mengungsi meniggalkan kehidupan mereka, harta bendanya, bahkan ada juga yang menjadi korban jiwa.

ALASAN RUSIA

Jika Rusia marah terhadap pemimpin Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO, atau melakukan kesalahan yang bertentangan dengan kepentingan Rusia, mengapa negaranya (Ukraina) yang dihancurkan, sehingga rakyatnya yang menderita?

Tujuan Rusia melakukan operasi militer adalah untuk melucuti militer Ukraina (demiliterisasi) dan memberantas NAZI baru yang tumbuh di Ukraina (denazifikasi). Pertanyaannya, mengapa Rusia ingin mengatur negara lain? Meskipun tentara Ukraina (Kyiv) menyerang pasukan di Donetsk dan Luhansk, menurut saya itu masalah “dalam negeri” Ukraina, dan negara lain tidak boleh ikut campur, walaupun pihak Donetsk dan Luhansk yang meminta. Itu melanggar kedaulatan negara lain. Apakah karena Rusia besar dan kuat sehingga seenaknya melakukan intervensi?

Rusia merasa terancam karena Ukraina “dibantu” oleh negara-negara NATO, dan faktanya terdapat banyak biolab NATO di Ukraina. Tetapi, apakah sudah terbukti Ukraina atau NATO menyerang Rusia? Rusia hanya khawatir, tetapi itu bukan alasan untuk menyerang Ukraina.
Jika Rusia merasa terancam, seharusnya Rusia melakukan protes dan meminta jaminan kalau Ukraina dan NATO tidak akan macam-macam. Padahal, kalaupun Ukraina dan NATO akan macam-macam, bukankah Rusia cukup kuat untuk menghadapinya?

Alasan lain bagi Rusia, seperti yang dituturkan dubes Lyudmila, tindakan militer itu adalah untuk “membela” etnis Rusia yang ada di Ukraina (secara etnis maupun bahasa). Alasan ini aneh. “Orang Rusia” yang ada di Ukraina --jika dia orang Rusia-- bisa pulang ke Rusia. Tetapi jika dia berkewarganegaraan Ukraina, meskipun asal etnisnya Rusia, tetaplah “Orang Ukraina”, bukan “Orang Rusia”. Alasan membela “Orang Rusia” yang ada di Ukraina terkesan sangat mengada-ada.

 


SOLUSI

Jadi apa yang harus dilakukan?

Kembali saya sarankan, (1) tarik kembali semua pasukan Rusia dari wilayah Ukraina, hentikan penyerangan walaupun dari jarak jauh menggunakan peluru kendali atau roket.

Saatnya sekarang membahas permasalahan Rusia-Ukraina di lembaga dunia. Jika PBB yang sekarang tidak bisa berbuat apa-apa karena aturan-aturan mereka yang kaku dan kondisi keanggotaannya yang tidak kondusif sebagai lembaga perdamaian dunia, maka saatnya (2) membentuk lembaga dunia yang lain, dengan anggota seluruh negara berdaulat di dunia. Lembaga dunia yang baru ini, katakanlah bernama "NewUN", memiliki pasukan keamanan yang akan menindak negara-negara yang tidak patuh atau nakal.

(3) Lucuti semua senjata nuklir karena senjata ini yang membuat negara seperti Rusia, Amerika, China, dan pemilik senjata nuklir lainnya merasa punya kartu As untuk mengancam negara lain bahkan dunia.

Saran saya yang lain adalah (4) organisasi pertahanan seperti NATO tidak boleh lagi ada, karena keamanan dunia dijamin oleh lembaga NewUN. Tidak ada sebuah negara boleh menyerang negara lain, karena akan ditindak oleh pasukan NewUN.

Untuk Ukraina, saya ingin menyarankan agar segera membentuk pemerintah “Care Taker” untuk menyelamatkan negara dan masyarakat Ukraina, dan mengadili presiden Volodymyr Zelenskyy atas tindakannya yang menyebabkan perang.

Untuk Rusia, saya juga menyarankan hal yang sama, yaitu mengadili tindakan presiden Vladimir Putin yang menyebabkan perang. Perang ini telah menghilangan ribuan nyawa prajurit serta biaya yang sangat mahal. Rakyat Rusia pun tentu menderita akibat adanya perang ini.

Pengadilan bukan semata untuk menghukum atau menyalahkan, namun untuk menilai kebijakan yang diambilnya itu telah menyebabkan masalah kemanusiaan yang besar atau tidak.
Seluruh negara harus hidup rukun dan damai, dan perdamaian dunia itu hanya bisa ditegakkan oleh seluruh negara, secara bersama dalam sebuah lembaga dunia (NewUN) yang terpercaya.

JANGAN MENUNGGU DUNIA HANCUR

Jika anda menganggap usulan yang saya sampaikan hanyalah “halusinasi”, itu terserah anda. Pertanyaannya: apa yang menghambat tidak bisa dilakukan? Jangan berpikir sulitnya, karena semua bisa dilaksanakan jika ada kemauan. Seluruh negara di dunia harus berusaha untuk mengakhiri konflik dan hidup rukun damai. Sekaranglah saatnya bergerak. Jangan tunggu dunia ini hancur oleh perang baru membentuk NewUN. Jangan sampai semua kita menderita karena anda tidak percaya hal ini bisa dilakukan!

Jakarta-Indonesia, 27 April 2022

haertalib@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar