Antara Palestina dan Perang Russia-Ukraina

"Serangan" Pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa
KETIKA saya posting tulisan saya yang berjudul “Surat Terbuka Untuk Mr. Putin” ada teman yang berkomentar menanyakan suara saya untuk Palestina. Kelihatannya saya lebih memperhatikan Ukraina daripada Palestina, padahal tidak demikian.

Bagi saya, Palestina adalah sentimen agama. Jelas saya membela Palestina, karena mereka umat Islam, dan terutama karena masjid Al-Aqsa.

Namun soal Palestina ini “berbeda” dengan perang Russia-Ukraina (bukan soal Ukraina). Soal Palestina sudah sangat lama dan sebagai umat Islam di Indonesia tentu kita sudah ikut melakukan banyak aksi, paling tidak ikut berdoa dalam qunut dan membantu dalam pengumpulan dana. Soal Palestina dengan Israel adalah soal sengketa dua negara di tanah yang sama. Pihak-pihak yang berkompeten di seluruh dunia sudah berupaya maksimal untuk hal ini, namun sampai sekarang masih saja berlarut-larut. Apalah arti suara kecil saya?

 

Surat Untuk Mr. Putin

Dalam tulisan “Surat Terbuka Untuk Mr. Putin” sebenarnya bukan saya membela Ukraina. Saya tidak begitu mengenal Ukraina. Saya hanya menonton kehancuran negara itu dan tentu penderitaan rakyatnya, akibat diserang oleh negara lain. Bagaimana mungkin kita tidak prihatin menyaksikan perang? Negara dengan kekuatan militer yang besar menyerang negara lain secara total! Tentu --dan pasti, seperti kata Ratu Balqis dalam surat An-Naml 34-- negara itu akan binasa dan penduduknya akan hina.

Saya hanya meminta Mr. Putin sebagai presiden Russia untuk segera menghentikan perang dan menarik seluruh pasukannya, serta mengingatkan konsekwensi dari perang ini jika diteruskan, semata-mata karena alasan kemanusiaan, atau dalam arti yang lebih luas adalah demi keselamatan dunia kita ini.

Kita tidak boleh membiarkan sebuah negara menyerang (invasi) negara lain yang berdaulat.

 

Perang Dunia

Hal yang lebih kritis adalah jika perang itu meluas. Kita saksikan sekarang bagaimana negara-negara NATO bersiap-siap untuk menghadapi Russia, sedangkan Russia yang merasa “mendapat angin” sesumbar tidak takut menghadapi NATO dan bahkan “memancing” dengan menembakkan rudal ke laut Jepang. Russia bahkan sudah mengumumkan akan menggunakan senjata Nuklir. Semua ini adalah bencana! Bencana bagi negara dan manusia yang terkena.

 

Dampak Perang

Apakah tidak ada hubungan dengan Indonesia karena letak geografis yang jauh? Perekonomian Indonesia yang sedang carut-marut ini terdampak juga secara langsung, karena baik Russia maupun Ukraina mempunya hubungan dagang dengan Indonesia! Secara global (dunia) perang Russia-Ukraina juga menghancurkan ekonomi! Dampaknya pasti ke Indonesia juga, ke kita juga. Keterpurukan ekonomi kita sekarang ini akan bertambah parah lagi. Apakah kita menunggu semua akibat itu terjadi dan dirasakan baru kita berteriak?

 

Hentikan Perang, Sekarang!

Saatnya sekarang kita berteriak agar Perang Dunia tidak terjadi, karena pasti akan membawa kerusakan di muka bumi ini. Masyarakat seluruh dunia seharusnya sudah turun ke jalan meminta agar perang Russia-Ukraina segera dihentikan! Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, karena semua punya alasan/justifikasi. Hal yang penting adalah HENTIKAN PERANG, SEKARANG!

 

CATATAN:

Saya ingin membuat tulisan lagi tentang NATO dan PBB. Saya bukan ahli di bidang hukum/hubungan internasional, juga bukan ahli militer. Saya hanya ingin memberikan pemikiran sederhana, kuatir mereka sudah tidak bisa berpikir!

 

Jakarta-Indonesia, 18 April 2022

haertalib@gmail.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar