Sejak group WhatsApp merebak, banyak teman sekolah yang lama tidak ada khabarnya sekarang terkumpul kembali. Keakraban yang tercipta justru lebih dari ketika di sekolah dulu. Lalu muncul keinginan untuk ketemu dan berkumpul kembali. Istilah populernya: REUNI.
Di momen lebaran mendatang ini, acara reuni sangat banyak. Ada reuni teman SD, teman SMP, teman SMA, dan lain-lain. Panitia jadi sibuk mempersiapkan acara, termasuk pengadaan SERAGAM.
Mengapa perlu pakaian seragam? To the point saja, kalau peserta reuni berpakaian bebas, masing-masing akan berpakaian sebagus-bagusnya untuk menunjukkan kelas sosial dan kemajuannya sekarang. Acara reuni menjadi ajang pamer, lalu secara tidak sadar akan menilai penampilan orang lain. Hal ini tentu HARUS dihindari.
Tetapi pengadaan pakaian seragam tidak gampang. Kalau hunting kaos buat seragam, bisa habis waktu sehari di satu tempat (misalnya kalau di Jakarta: Tanah Abang atau Jatinegara). Mencari kaos sesuai kriteria rada-rada susah juga. Kriterianya: anggaran, model, warna, bahan, dan ukuran. Sudah dapat model dan warna yang disukai, eh barangnya belum ready dalam jumlah yang dibutuhkan. Setelah itu, masih ada proses sablon atau bordir. Cukup memakan waktu dan biaya. Kemudian nanti ada masalah distribusi (pengiriman) ke calon peserta reuni, serta masalah pembayaran (atau kontribusi dari peserta).
Jika masalah waktu yang sudah tidak ada dan kerepotan dalam belanja dan distribusi seragam, saya punya ide: “gimana kalau pakai dress code saja?”. Dengan menggunakan dress code (DC), peserta menjadi terbatas dalam berpakaian. Misalnya: atas baju kaos putih, bawah celana jeans biru. Saya rasa hampir semua orang punya kaos putih dan celana jeans biru, dan kalaupun sekarang belum punya atau sudah lama, masih mudah untuk melakukan pembelian yang baru. Ok?
Selamat reuni, yang penting ketemu dan happy bersama teman!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar